SAKA WIRAKARTIKA

Logo Saka Wirakartika

With Me

Saya Adalah angota saka wirakartika Koramil 13/0703 Cilacap

KRIDA PENANGULANGAN BENCANA ALAM

SAKA WIRAKARTIKA JAYAAA....!!!!!

KRIDA NAVIGASI DARAT

SALAM JAYA SAKA WIRAKARTIKA

KRIDA PIONERRING

SALAM JAYA WIRAKARTIKA

Minggu, 06 November 2011

Membuat Api


Didalam situasi survival, kemampuan untuk menyalakan api dapat membuat perbedaan antara hidup dan sekarat. Api dapat memenuhi banyak banyak kebutuhan. Dapat menyediakan kehangatan dan kenyamananr.Juga untuk memasak dan menghangatkan makanan,serta juga dengan makanan yang hangat dapat membuat kita bisa menghemat kalori dalam tubuh kita yang biasanya diproduksi sewaktu tubuh memproduksi panas tubuh. Anda dapat menggunakan api untuk memurnikan air, mensterilkan perban, isyarat untuk penolong, dan memberikan perlindungan dari binatang. Dan secara pisikologi memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan serta persahabatan. anda dapat juga menggunakan api untuk menghasilkan perkakas dan senjata.
Api dapat menyebabkan permasalahan, juga yaitu dapat menyebabkan kebakaran hutan. Api dapat juga menyebabkan membakar peracunan karbon monoksida ketika dinyalakan dalam shelter perlindungan.



PRINSIP DASAR API
Untuk membuat api, perlu dipahami prinsip dasar api, yaitu: Bahan bakar tidak membakar secara langsung. Saat anda memberikan panas pada bahan bakar akan menghasilkan suatu gas. Gas ini,berkombinasi dengan oksigen di udara,dan terbakar.
Pemahaman konsep segi tiga api adalah sangat penting yang akan dengan tepat membangun dan memelihara suatu api. Ke tiga sisi segi tiga ini diwakili oleh udara, panas, dan bahan bakar. Jika anda memindahkan manapun dari ketiga ini, api akan mati. Perbandingan yang benar dari komponen ini adalah sangat penting untuk api agar bisa membakar pada kemampuan terbesar nya. Satu-Satunya cara untuk belajar perbandingan ini adalah mempraktekannya
PEMILIHAN TEMPAT DAN PERSIAPAN
Anda perlu untuk memutuskan lokasi dan mengatur apa yang akan dipakai. Sebelum mebuat api perhatikan hal-hal berikut:

  • Areal (medan dan cuaca) di tempat anda beraktifitas
  • Bahan dan alat yang tersedia
  • Waktu - berapa lama anda punya waktu
  • Kebutuhan - kenapa anda butuh api
  • Keamanan - perhatikan arah angin dan sekeliling anda jangan sampai mengakibatkan kebakaran hutan.
Carilah tempat yang kering yang:
  • Terlindung dari angin
  • Tempatnya layak dan cocok dengan shelter anda (jika punya)
  • Bisa menkonsentrasikan panas pada arah yang anda inginkan
  • Ada persediaan kayu atau bahan bakar lain yang tersedia
PEMILIHAN MATERIAL UNTUK API
Anda akan membutuhkan tiga tipe material untuk membuat api yaitu: Tinder (penyala), kindling (pemancing), dan Fuel (bahan bakar)
Tinder adalah material kering yang akan menyala dengan panas atau suatu percikan api. Kita harus benar menyediakan bahan yang benar-benar kering agar hanya dengan percikan api bisa menyala.
Jika anda mempunyai alat yang bisa menghasilkan bunga api, charred cloth akan benar-benar dibutuhkan, karena bisa menahan nyala kecil dalam waktu lama, dan memungkinkan anda untuk menaruh tinder (pemancing) pada bagian yang panas untuk memancing nyala api sedikir besar. Anda bisa membuat charred cloth dengan mempergunakan kapas dan dipanaskan hingga berubah menjadi hitam, tapi tidak membakarnya. Setelah menghitam, harus disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap kering, Persiapkan kain ini di awal perjalanan anda sebelum anda berada dalam situasi survival. Tambahkan item ini dalam survival kit pribadi anda.

Kindling, adalah material yang sudah disiapkan dan gampang menyala yang akan ditambahkan setelah bahan tinder menyala. Material ini juga harus yang sudah kering dan mudah terbakar dengan cepat. Kindling akan meningkatkan temperatur api dan akan membuat menyala lebih besar.
Fuel, material ini diperlukan saat api sudah menyala besar dan baru dibutuhkan bahan pembakar yang agak besar dan terbakar secara pelahan-lahan.
Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau bahan yang bisa dipakai untuk membuat api
TINDER / PENYALA
KINDLING / PEMANCING
FUEL / BAHAN BAKAR
  • Kayu kering yang diserut
  • Rumput kering, Pakis mati, Lumut kering, Jamur kering
  • Jerami
  • Serbuk gergaji
  • Dedaunan kering
  • Bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon
  • Serabut tumbuhan yang mengering
  • Daun palm atau kelapa yang mati
  • Mensiu
  • Kapas
  • Kain kasa
  • Bagian luar bambu yang di serut
  • Ranting kecil
  • Potongan kayu kecil
  • Kayu yang dipisah-pisahkan
  • Karton tebal
  • Potongan kayu yang diambil dari bagian dalam potongan kayu besar
  • Kayu yang tersiram dengan cairan yang mudah terbakar, seperti besin, minyak atau lilin
  • Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering
  • Bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya
  • Rumput kering yang dibelitkan jadi satu
  • Kotoran hewan yang sudah mengering
  • Gemuk hewan
  • Batubara, serpih mengandung minyak.
TEMPAT PENGAPIAN
Pilihlah tempat yang terlindung. Kecuali untuk keperluan signal atau tanda, jangan menyalakan api dibawah pohon. Bersihkan dedaunan, ranting-ranting, jamur dan rumput kering dalam radius 2m melingkar sampai mendapatkan permukaan tanah kosong. Jika tanah lembab atau basah, buatlah alas dari batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi dengan batu

PENGAPIAN BERBENTUK PANGGUNG

Buatlah empat tiang dati batang kayu dan letakan alas pengapian dari batang kayu dan beri lapisan dengan tanah diatasnya. Buatlah dua dari keempat tiang agak tinggi dan buatlah sebatang kayu melintang. Kayu yang melintang ini bisa dijadikan tempat untuk menggantungkan tempat memasak makan. Pengapian seperti ini bisa dipakai pada daerah yang berrawa-rawa atau tanah yang becek berair.
BAGAIMANA MEMBUAT API
Ada beberapa metode untuk menyiapakan api, masing-masing mempunyai kelebihan. Situasi yang anda hadapi akan membuat anda bisa memutuskan cara apa yang akan dipakai.
TEPEE
Untuk membuat jenis ini, aturlah tinder dan beberapa potong kindling dalam bentuk teppe atau kerucut ini. Nyalakan tengahnya. Ketika teppe terbakar, potongan kayu bagian luar akan jatuh ke bagian dalam, dan dimakan api. Jenis api unggun seperti ini akan terbakar dengan baik sekali walaupun memakai kayu basah.
LEAN-TO
Untuk membuat jenis ini, tanjapkanlah potongan kayu muda (hijau) ditanah dengan sudut 30 derajat. Arahkan bagian ujung dari potongan hijau tadi pada arah angin. Tempatkan beberapa tinder jauh dipojoknya bentuk ini. sandarkan potongan kindling pada potongan hijau tadi. Nyalakan tinder. Saat kindling terbakar oleh api dari tinder tambahkan terus potongan kindlingnya.
CROSS-DITCH
Untuk membuat jenis ini, galilah parit menyilang dengan ukuran 30cm ditanah dengan kedalaman 7,5cm. Taruhlah gumpalan besar tinder dipertengahan dari bentuk silang tersebut, bangunlah kindling berbentuk piramid tinder. Parit tersebut memungkinkan udara untuk mengalir dibawah tinder dan membuat api tetap menyala.
PYRAMID
Mebuat api unggun jenis ini, tempatkan dua batang kecil atau dahan kecil secara paralel ditanah. Tempatkan lapisan yang solid dari potongan kecil diatas dua batang paralel tadi. Tambahkan tiga atau empat lapisan batang atau ranting. Masing-masing lapisan lebih kecil dari dan pada sudut yang tepat dengan lapisan yang dibawah. buatlah permulaan nyala api pada bagian atas dari piramid. Saat api mulai menyala, akan membakar potongan dibawahnya. ini akan memberikan anda api unggun yang arah bakarnya dari atas kebawah dan tidak membutuhkan perhatian khusus sepanjang malam.
Ada beberapa cara-cara lain untuk membangun api unggun, situasi anda serta jenis material yang tersedia diarea tersebut mungkin akan membuat anda membangun api unggun dengan metode yang lebih cocok.
BAGAIMANA MENYALAKAN API
Selalu nyalakan api unggun anda dari arah melawan angin. Pastikan anda menaruh tinder, kindling dan fuel sedemikiasn rupa sehingga api unggun anda akan menyala sepanjang anda butuhkan. Pematik menyediakan panas awal yang diperlukan untuk menyalakan tinder dan terbagi dalam dua jenis katagori yaitu metode moderen dan primitive
METODE MODEREN
Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu item yang biasa kita pakai dalam menyalakan api.
Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan lapisan goresnya.
Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan marahari bersinar. Lensanya bisa dipakai dari lensa teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar sinar matahari bisa terkumpul diatas tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan nyala apinya.
Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder denga bagian yang mengarah. Tempatkan metal match diatas daun kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi. Goreskan pisau dengan metal match untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga menyala.
METODE PRIMITIF
Metode pematik primitif ini adalah metode yang dipakai oleh nenk moyang kita
Flint and Stell: Metode percikan langsung ini merupakan metode yang paling mudah dari metode primitif untuk digunakan. Metode batu api dan metode steel ini yang paling dapat dipercaya untuk metode percikan langsung. Benturkan batu api atau benda lain yang keras, tajam-batu karang dengan baja karbon (stainless stell tidak menghasilakan percikan yang bagus). Metode ini memerlukan kelenturan pergelangan tangan dan latihan. Saat percikan ditangkap oleh tinder, tiuplah pelan-pelan, percikan akan menyebar dan terbakar.
Fire-Plow: merupakan metode friksi pengapian. Gosokan batang kayu keras melawan kayu lembut sebagai alas. Untuk menggunakan metode ini, Potong mendalam (lobangi) memanjang dasarnyadan gerakan seperti membajak naik turun batang kayu yang keras tersebut. Gerakan membajak ini akan mendesak keluar partikel atau butir serabut kayu. Gerakan friksi ini akan lambat laun menimbulkan bunga api.
Busur dan Drill: Tehnik pengapian dengan memakai busur dan drill in simple, anda harus terus berusaha dan gigih untuk menghasilkan suatu api. Anda akan memerlukan beberapa materi dalam menggunakan metode ini, yaitu:
  • Socket: Socket ini adalah suatu pegangan yang terbuat dari kayu atau tulang yang diberikan lubang untuk menahan dan menekan drill.
  • Drill: Drill haruslah lurus, dari kayu yang keras dengan diameter 2cm dan panjang 25cm. Ujung atasnya bulat rata dan ujung bawahnya dibuat mengecil pada ujungnya dan tumpul.
  • Fire Board: Ukurannya terserah anda, merupakan kayu lunak dengan tebal kira-kira 2,5cm dan lebar 10cm lebih dianjurkan. Potonglah kedalam kira-kira 2cm dari tepi suatu sisinya dan pada bagian bawahnya, buatlah potongan V yang dipotong dari permukaan bawahnya untuk tekanan.
  • Bow: Bow atau busur adalah suatu tongkat yang terbuat dari kayu muda (hijau) dengan diameter 2,5cm dan lengkap dengan benangnya. Tipe kayunya tidaklah penting. Tali busurnya bisa memakai jenis pengikat apapun. Ikatlah ujung busur yang satu dan lainnya dan jangan sampai kendur.
Untuk menggunakan busur dan drill ini, pertama siapkan lapisan untuk api, kemudian tempatkan gumpalan tinder dibawah lubang potong bernebtuk V. Tempatkan satu kaki diatas papan api (fire Board). Pegang socket dengan satu tangan dan masukan pada bagian atas dari drill. Berikanlah tekanan pada drill sembari menarik maju mundur busur yang talinya sudah terikat pada drill sehingga dril akan berputar-putar bolak-balik. Tambahkan tekanan pada drill dan percepat busur. Aksi ini akan membuat panas dan menghasilkan bunga api yang akan ditangkap oleh tinder , kemudian tiuplah pelan-pelan sehingga menyala apinya.
NOTE: cara primitif membuat api sedikit melelahkan dan butuh kesabaran serta latihan.

BAHAYA...!!!!!
Hindari mendekatkan batu basah atau batu yang berlubang-lubang dekat api, terlebih lagi batu yang telah terrendam cukup lama dalam air - karena ada kemungkinan akan meledak jika dipanaskan, juga jika terlalu dekat dengan air ada kemungkinan mata akan kemasukan bara-bara kecil yang berterbangan sewaktu api berkobar. Jangan gunakan batu apung atau batu yang lunak. Lakukanlah tes terlebih dahulu dengan memukul-mukulkannya serta jangan gunakan batu yang retak atau yang mengeluarkan suara hampa.