Makna Simbol Tongkat dan Ular dalam Ilmu Kedokteran
Kita
pasti pernah atau sering melihat lambang seperti pada gambar di
samping. Ya, lambang itu adalah milik organisasi Ikatan Dokter Indonesia
(IDI). Selain IDI, masih banyak organisasi lain yang juga menggunakan
lambang yang hampir serupa terutama organisasi-organisasi kesehatan
seperti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dan PERDAMI (Perhimpunan
Dokter Mata Indonesia). Jika dilihat lebih teliti kita bisa menemukan
adanya kemiripan dari lambang-lambang tersebut, yaitu gambar ular yang
melilit tongkat (serpent and staff). Sepintas gambar tersebut terlihat
sederhana, namun tahukah kita bahwa ternyata ada makna yang istimewa
dibalik gambar ular-tongkat tersebut?
Dalam perkembangannya ada dua versi mengenai gambar ular-tongkat
tersebut. Versi yang pertama adalah gambar di mana seekor ular yang
melilit sebatang tongkat, yang disebut sebagai tongkat Asclepius (The Staff of Asclepius).
Sedangkan versi kedua adalah dua ekor ular yang saling melilit dengan
sebuah tongkat dan sepasang sayap di atasnya, yang disebut sebagai tongkat Hermes (The Karykeion of Hermes).
1. The staff of Asclepios
Asclepius adalah seorang ilmuwan/dokter dari Yunani yang kemungkinan
hidup pada tahun 1200 SM. Asclepius digelari sebagai God of Healing
(Dewa Penyembuh) karena kemampuan yang dimilikinya dalam menyembuhkan
orang sakit. Menurut mitologi, Asclepius adalah anak dari Apollo dan
Coronis.
Ia beroleh pendidikan kedokteran dari Cheiron (seorang centaur) dan
dikaruniai kemampuan untuk menyembuhkan (healing) serta membangunkan
orang mati. Ia memiliki tiga orang anak perempuan yaitu Meditrine
(“medicine”), Hygeia (“hygiene”), dan Panacea (“all healing”). Bersama
Asclepius, ketiganya sering dijadikan semacam pilar ilmu kedokteran.
Dalam perjalanan karirnya, Asclepius mendirikan kuil yang disebut
Asclepions (Asclepieia). Orang-orang sakit datang dan mendapat
pengobatan di kuil tersebut. Mereka dilayani oleh para Asclepiadae
(“murid-murid Asclepius”) serta menyerahkan persembahan kepada dewa atas
kesembuhan yang mereka peroleh. Pada kuil tersebut juga terdapat banyak
ular jinak yang dipelihara sebagai wujud penghormatan kepada Dewa.
Lalu, mengapa ular digunakan sebagai simbol? Ular adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk berganti kulit
setelah periode waktu tertentu, dan hal ini sering dikaitkan dengan
“kehidupan/kesembuhan yang baru”. Bisa ular dapat berfungsi sebagai
racun namun dapat juga berfungsi untuk mengobati, layaknya obat-obatan
(farmako) pada saat ini juga dapat berfungsi untuk menyembuhkan penyakit
namun dapat juga menjadi racun. Ular juga melambangkan sifat seorang
dokter yang bekerja dengan kehidupan dan kematian.
Selain itu, ular yang digunakan dalam lambang kedokteran kemungkinan ada hubungannya dengan penyakit infeksi cacing Guinea (Dracunculus medinensis).
Cacing tersebut menginfeksi kulit sehingga cara penyembuhannya adalah
dengan merobek sedikit bagian kulit lalu mengeluarkan cacing infeksius
tersebut.
Nah, mengapa tongkat juga dipilih sebagai simbol? Ada beberapa pendapat
yang dikemukakan. Tongkat merupakan simbol kemandirian seorang Asclepius
dalam bekerja dan mengobati. Tongkat juga bisa berarti “penopang” pada
saat seseorang sedang menderita penyakit. Namun demikian, secara
bersamaan ular dan tongkat merupakan lambang profesionalisme dan
kemandirian seorang dokter.
2. The karykeion of Hermes/the caduceus of Mercury
Agak sedikit berbeda dengan Asclepius, tongkat Hermes dililit oleh dua
ekor ular dan memiliki sepasang sayap di ujungnya
(karykeion=caduceus=tongkat). Hermes sendiri merupakan tokoh dalam
mitologi Mesir, namun namanya tidak secara spesifik dikaitkan dengan
ilmu kedokteran. Ia sendiri lebih sering dikaitkan dengan ilmu kimia
(alkemia), astronomi, metalurgi hingga sastra. Bahkan istilah alchemist
(para ahli kimia) merujuk kepada “anak-anak Hermes”.
Adapun tongkat dengan sepasang ularnya, konon berasal dari legenda
ketika Hermes sedang berjalan dan ia melihat sepasang ular sedang
berkelahi. Hermes pun mengambil tongkatnya dan memisahkan kedua ular
itu, dari situlah muncul simbol tongkat dengan sepasang ular yang
melilitnya.
Lambang kedokteran “versi Hermes” pertama kali digunakan pada tahun 1902
oleh korps kesehatan militer AS. Sejak saat itu ada anggapan bahwa
tongkat Hermes sama dengan tongkat Asclepius dan menjadi sering
digunakan
secara rancu sebagai lambang kesehatan. Belakangan kerancuan ini dikaji
kembali dan diputuskan bahwa lambang kedokteran yang benar adalah
tongkat-dan-ular Asclepius, bukan tongkat Hermes. Namun pada kenyataanya
masih banyak organisasi kesehatan yang menggunakan tongkat Hermes
sebagai simbolnya.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Friedlanders (1992) mengemukakan bahwa
lembaga-lembaga kesehatan profesional lebih memilih menggunakan tongkat
Asclepius sebagai lambangnya (62%), sedangkan lembaga-lembaga kesehatan
komersial lebih memilih menggunakan tongkat Hermes sebagai lambangnya
(76%).
Beberapa organisasi yang menggunakan tongkat Asclepius sebagai lambang
antara lain Canadian Medical Association (CMA), World Health
Organization (WHO), Medical Council of New Zealand dan NZMA. Adapun
organisasi yang menggunakan tongkat Hermes sebagai lambangnya antara
lain Medcorp dan IUPS. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa tongkat Hermes
adalah bagian dari Paganisme.
Sedangkan di Indonesia sendiri, berbagai organisasi kesehatan yang ada
menggunakan tongkat Asclepius sebagai bagian dari lambangnya. Seperti
yang terdapat pada lambang IDI, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia),
Pernefri (Nefrologi), PERDAMI, dan lain-lain.
0 comments:
Posting Komentar
Comment