Tanaman obat keluarga (disingkat
TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan
memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Sejarah
Mesir kuno
Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu.
Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan
berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno.
Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan
berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum
dalam
(Papyrus Ehers). Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal.
Yunani kuno
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu
Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi),
Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi) dan
Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam
De Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal.Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.
Cina
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun
Wu.
Pada waktu itu, penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat,
sehingga menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir
kekuatan jahat itu. Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan
Han ditemukan untuk menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra. Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
Inggris
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat. Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai
Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan. Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu
The Complete Herbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah.
Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat
tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya
Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan.Tahun 1864,
National Association of Medical Herbalists
didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar
praktek pengobatan.
Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang
botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya
De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya
Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan
Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
Pemanfaatan Tanaman Obat (TOGA)
Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun,
kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.
Daun
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Daun dewa (Gynura Segetum) |
Mengobati muntah darah dan payudara bengkak |
2.
|
Seledri |
Mengobati tekanan darah tinggi |
3.
|
Belimbing |
Mengobati tekanan darah tinggi |
4.
|
Kelor |
Mengobati panas dalam dan demam |
5.
|
Daun bayam duri |
Mengobati kurang darah |
6.
|
Kangkung |
Mengobati insomnia |
7.
|
Saga (Abrus precatorius) |
Mengobati batuk dan sariawan |
8.
|
Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) |
Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) |
9.
|
Landep (Barleriae prionitis L.) |
Mengobati rematik |
10.
|
Miana (Coleus atropurpureus Bentham) |
Mengobati wasir |
11.
|
Pepaya (Carica papaya L.) |
Mengobati demam dan disentri |
12.
|
Jintan (Coleus amboinicus) |
Mengobati batuk, mules, dan sariawan |
13.
|
Pegagan (Cantella asiatica Urban) |
Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) |
14.
|
Blustru (Luffa cylindrice Roem) |
Bersifat diuretik (peluruh air seni) |
15.
|
Kemuning (Murrayae paniculata Jack) |
Mengobati penyakit gonorrhoe |
16.
|
Murbei (Morus indica Rumph) |
Bersifat diuretik |
17.
|
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) |
Bersifat diuretik |
18.
|
Sirih (Chavica betle L.) |
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur |
19.
|
Randu (Ceiba pentandra Gaerth) |
Sebagai obat mencret dan kumur |
20.
|
Salam (Eugenia polyantha Wight) |
Bersifat astringensia |
21.
|
Jambu biji (Psidium guajava L.) |
Mengobati mencret |
Batang
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Kayu manis (Cinnamomum burmanii) |
Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung |
2.
|
Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) |
Mengobati asma |
3.
|
Pulasari (Alyxia stellata Roem) |
Obat perut kembung |
4.
|
Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) |
Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes |
5.
|
Kemukus (Piper cubeba L.) |
Obat radang selaput lendir saluran kemih |
6.
|
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) |
Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur |
7.
|
Delima (Punice granatum L.) |
Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) |
Buah
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) |
Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil |
2.
|
Cabai merah (Capsicum annuum L.) |
Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin |
3.
|
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) |
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak |
4.
|
Mengkudu (Morinda citrifolia) |
Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit |
5.
|
Kemukus (Piper cubeba L.) |
Obat radang selaput lendir saluran kemih |
6.
|
Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.) |
Obat antikembung |
Biji
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Kecubung (Datura metel) |
Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun |
2.
|
Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) |
Mengobati gangguan pencernaan |
3.
|
Pinang (Areca catecha L.) |
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita |
4.
|
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) |
Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia |
5.
|
Pala (Myristica) |
Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap
saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan
memperlambat pernapasan |
6.
|
Jamblang (Eugenia cumini Merr) |
Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) |
Akar
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Pepaya (Carica papaya L.) |
Obat cacing |
2.
|
Aren (Arenga pinnata Merril) |
Obat diuretik |
3.
|
Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) |
Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi |
Umbi atau rimpang
No. |
Nama Tanaman |
Khasiat dan Manfaat |
1.
|
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) |
Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh |
2.
|
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) |
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot |
3.
|
Kencur (Kaempferia galanga L.) |
Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak |
4.
|
Kunyit (Curcuma domestica Val.) |
Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang |
5.
|
Lempuyung (Zingiber zerumbel) |
Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare |
6.
|
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) |
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri |
7.
|
Temu giring (Curcuma heynaena Val.) |
Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh |
8.
|
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) |
Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu |
9.
|
Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) |
obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah |
10.
|
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) |
Obat untuk memperlancar air seni (diuretik |
Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional
kalo mau download materi ini
disini
0 comments:
Posting Komentar
Comment