Banyak
kejadian sesorang atau kelompok tersesat di hutan atau di gunung dan
tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi bila kita mengetahui teknik
survival, tidak perlu takut. Survival adalah suatu teknik seni bertahan
hidup di alam terbuka dengan menghadapi kondisi atau keadaan yang tidak
menentu. Sedangkan orang yang melakukan survival disebut Survivor.
Survival
yang terdiri dari delapan huruf mempunyai arti tersendiri. Definisi
Survival terkandung dalam singkatan kedelapan huruf tersebut, yaitu :
S = Sadari, Sadari diri sendiri.
U = Untung dan rugi ada pada diri sendiri.
R = Rasa takut dan putus asa hilangkan.
V = Vacum, isilah kekosongan.
I = Ingatlah selalu Allah SWT dimanapun anda berada.
V = Viva, hargailah hidupmu.
A = Agama harus ditunaikan.
L = Latih dan belajarlah selalu.
sebagai
penekanan, yaitu perlu adanya doa sebagai penguat batin survivor dan
ketabahan hati guna mencapai keselamatan dan sampai pada tujuan yang
diharapkan.
Dalam
keadaan tersesat ada Pedoman yang harus selalu diperhatikan dan harus
selamanya diingat oleh semua orang yang biasa melakukan perjalanan jauh
yaitu STOP yang merupakan kependekan dari :
S = SEATING, berhenti dan beristirahatlah, jangan panik.
T = TAWAKAL, berfikir positif dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.
O = OBSERVE, amati keadaan disekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu.
P = PLANING, buat keputuskan yang akan dilakukan dengan memikirkan konsekuensinya.
Dalam
melakukan survival seseorang harus mempunyai sikap dan mental yang
mendukung survival, oleh karenanya seorang survivor perlu mempunyai
sikap sebagai berikut :
1.
Semangat untuk hidup. Tanpa
semangat untuk hidup segala apa yang diperjuangkan akan sia-sia, dengan
semangat ini akan tumbuh kekuatan, pantang menyerah dalam menghadapi
permasalahan sesulit apapun.
2.
Kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri akan timbul perasaan dan kekuatan untuk melaksanakan sesuatu dengan segala penuh keyakinan.
3. Akal sehat. Dalam melakukan apapun kadang kita kurang mengendalikan pikiran kita sendiri apalagi dalam keadaan yang panik.
4. Disiplin dan rencana kegiatan yang matang.
5. Kemampuan belajar dari pengalaman dan materi alam bebas.
6. Pengetahuan tentang rimba, laut dan lingkungan, serta memiliki pengetahuan tentang ekologi dan biologi.
Ada beberapa pedoman yang harus diingat apabila anda ingin mencari jalan keluar jika tersesat yaitu :
1. Usahakan kembali ke jalan semula.
Apabila anda sudah merasa tersesat, usahakan kembali ke jalan semula
(yang sebelumnya anda lewati). Untuk mempermudah apabila melintasi hutan
yang belum pernah anda lewati, gunakanlah string text, string line,
atau penunjuk arah (pemberi jejak) yang lain yang bisa ditempatkan pada
pohon, ranting, atau tanah. Hal ini juga mempermudah penolong dalam
mengetahui keberadaan anda.
2.
Mengikuti jalan di punggungan, jangan di lembah.
Apabila anda berada di punggungan akan lebih mudah terlihat oleh orang
lain dari pada di lembah. Biasanya jalur pendakian dibuat di punggungan.
3. Jangan mengikuti arah sungai.
Karena sungai merupakan sumber kehidupan, dan merupakan tempat minum
binatang liar. Disarankan turun ke sungai hanya untuk mengambil air
saja.
Apabila keadaan memaksa anda untuk tidak mungkin kembali maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1.
Membuat tempat berlindung.
Hal ini sangat penting untuk melindungi kita dari hujan dan panas. Ada
beberapa macam tempat berlindung (bivac) yaitu bivac alam semisal gua,
lubang pohon, atau cerukan tanah. Bivac buatan bisa dengan menggunakan
ranting pohon dan dedaunan atau menggunakan ponco (jas hujan).
2.
Mencari air dan makanan.
Air dan makanan sangat penting dalam menunjang kehidupan kita. Air bisa
didapatkan dari sungai, hujan, tumbuhan rambat atau berdaun lebar, dan
embun. Jangan sekali-kali mengambil air tergenang di rawa terutama yang
berwarna hitam dan kehijau-hijauan. Makanan yang bisa dimakan bisa
berasal dari tumbuhan dengan ciri-ciri warnanya tidak mencolok, tidak
hidup menyendiri, getahnya tidak berasa gatal, dan dikelilingi binatang.
Makanan juga bisa berasal dari binatang misalnya babi hutan, semua
jenis unggas terutama telurnya, katak hijau, belalang, cacing sondari,
ikan, udang, tikus, biawak, kadal, dan ular. Khusus untuk ular, satu
jengkal dari kepala dan buntutnya dibuang.
3.
Membuat api.
Api berguna dalam memberi penerangan, penghangat tubuh, memasak,
menghindari binatang buas, dan penghilang rasa takut. Selain itu api
berguna sebagai alat komunikasi (isyarat) dan mempermudah penolong dalam
mencari anda.
Dari
pada kita tersesat lebih baik kemungkinan itu diminimalisir dengan
pemahaman medan pendakian serta jalur yang akan dilalui, selalu
memperhatikan perubahan cuaca, bawalah perbekalan yang lebih dari cukup
misal pendakian selama 4 hari dengan logistik cukup untuk 5-6 hari,
jangan pernah memisahkan diri sendirian dari kelompok, dan selalu
mendaftarkan diri sesuai prosedur pada pos pendakian.
0 comments:
Posting Komentar
Comment